Friday, April 11, 2008

Mengatasi Stress Secara Islami

Stress dan ketegangan ditengarai bisa menjadi pemicu penyakit jantung yang merupakan pembunuh nomor satu. Saat ini kebanyakan manusia mengalami keduanya karena tuntutan hidup yang semakin keras. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi stress secara Islam:

1. Istirahat siang

Keutamaan
istirahat siang adalah untuk relaksasi tubuh sehingga membuat tubuh lebih santai dan membantu tidur pada malam hari menjadi lebih baik. Hal ini dapat dipraktekkan dengan berbaring selama waktu tertentu untuk istirahat santai, bukan tidur sepanjang siang. Waktu
yang dianjurkan antara 15-20 menit.

2. Posisi tidur

Pepatah kuno
mengatakan raja tidur di atas punggung, orang kaya tidur di atas perut, dan orang bijak tidur pada sisi tubuh. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kamu ingin ke tempat tidur, berwudhulah terlebih dahulu sebagaimana kamu berwudhu untuk sholat. Kemudian berbaringlah di atas lambung kanan”. Dalam hal ini, wudhu membuat tubuh segar, bersih dan siap istirahat. Posisi miring ke kanan merupakan posisi yang membuat tubuh dapat berpindah dari satu sisi ke sisi lain dengan lebih mudah tanpa melakukan gerakan besar yang dapat mengurangi kenyamanan waktu tidur.

3. Bersedekah

Kehidupan yang serba
materialistik dan indivudualis banyak melahirkan gangguan mental. Berawal dari kecemasan akan kepemilikan harta benda, status sampai ke penampilan akhirnya berujung pada depresi hingga gangguan jiwa. Terapi terbaik adalah dengan tidak menjadikan harta sebagai Tuhan dan kebebasan individu sebagai raja dan melatih diri untuk bersedekah.

4. Mengenakan simbol-simbol Islam

Saat ini
lebih banyak yang menilai manusia hanya dari kedudukan, jabatan, gelar, produktivitas dan uang semata. Uang jadi penukar segalanya sehingga muncul anggapan bahwa hidup senang perlu uang. Rasul mendorong pengikutnya memperlihatkan keislaman mereka dengan
ciri wajah, pakaian, gaya berbicara, pergaulan dan sebagainya. Penampilan fisik jika dikombinasi dengan keyakinan bathin yang mantap tentang hidup dan kehidupan akan menghasilkan jati diri yang kuat. Batin pun menjadi aman, terlindungi dan terpuaskan.

5. Membaca Al-Qur’an

Tekanan hidup
seringkali mengguncang keyakinan terhadap keadilan, kebenaran dan nilai2 luhur kemanusiaan yang berujung dapat mengahncurkan pegangan hidup. Al-Quran menyediakan penjelasan dan jawaban kejadian kehidupan jauh lebih lengkap dan dalam dari sekedar
mendengarkan musik, membaca novel, atau cerpen. Bagi yang sering mengulang2 membaca Qur-an dengan maknanya akan menemukan nasihat, penguatan bathin dan solusi terhadap
semua persoalan hidup. Sebaliknya, bagi yang tidak menjadikan Qur-an sebagai penasehat akan menemukan kesunyian hidup dan kegersangan hati yang dalam.

*disarikan dari Newsletter Donatur Dompet Dhuafa Republika edisi muharram 1429H*
[Poppy]