Wednesday, April 16, 2008

Muda Penakut, Tua Pemberani

Semut merah dari jenis Solenopsis invicta.
JAKARTA, SELASA - Semut merah selama ini dikenal sebagai serangga yang suka menggigit dan membuat gatal. Di balik sifatnya yang suka menyerang itu, hewan sosial ini juga berperilaku ganjil. Meski saat dewasa pemberani, saat masih muda penakut.   

Saat terancam bahaya, semut muda akan diam dan tumbang seolah tewas dengan tubuh yang kaku. Musuhnya biasanya mendekat dan memeriksa, namun akan membiarkannya mungkin karena mengiranya mati. Begitu musuh pergi, semut tersebut akan bangun dan segera berlari.   

"Tidak ada seorang pun yang pernah melaporkan hal ini sebelumnya, dan hal tersebut membuat kami terkejut," ujar Deby Cassill, seorang pakar evolusi biologi di University of South Florida, St. Petersburg, AS.         

Namun, perilaku tersebut berubah drastis saat semut menginjak dewasa. Semut merah memang dikenal agresif menyerang musuhnya. Semut yang berusia kurang dari enam bulan cenderung menghindar dari musuh, sementara yang berusia enam bulan hingga usia maksimumnya sekitar setahun cenderung agresif dan suka menyerang.

"Semua semut pekerja adalah jenis betina steril, jasi mereka ibarat wanita tua pemberani yang mau berjuang sampai titik darah penghabisan," ujar Cassill. Menurutnya, salah satu alasan perubahan perilaku ini berkaitan dengan pertumbuhan tubuh semut merah.

Eksoskeleton atau kulit terluar pada semut muda masih terlalu lunak sehingga mudah terluka dan tidak punya kekuatan cukup untuk mendesak musuh. Sementara pada semut dewasa, kulitnya sudah keras dan relatif lebih tahan dari goresan.       
   
Perilaku berpura-pura mati sebelumnya telah diketahui dilakukan beberapa jenis hewan untuk menipu lawan atau menghindari serangan predatornya. Misalnya opposum, bison, dan ular-ular tertentu.(LIVESCIENCE/WAH
[posted for blogger.com]