Tuesday, April 08, 2008

Pemerintah Lobi Toyota Kembangkan Mobil Murah

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Departemen Perindustrian tengah melobi produsen mobil Toyota Motor Corp (TMC) untuk mengembangkan mobil mini, murah, dan kompak di Indonesia, sebagai basis produksi untuk pasar domestik maupun ekspor.

"Ketika Okuda (Direktur TMC Hiroshi Okuda) datang (akhir pekan lalu), saya usul agar `loco car` dibuat di sini. Prinsipnya, Toyota setuju," kata Menperin Fahmi Idris usai raker dengan Komisi VI DPR-RI di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, saat ini tren permintaan mobil di dunia khususnya negara-negara berkembang adalah mobil mini dan murah. Indonesia yang telah menjadi basis produksi sejumlah produsen otomotif dunia, seperti Toyota, menginginkan jadi basis produksi mobil tersebut.

Apalagi, menurut Fahmi, Indonesia memiliki basis industri komponen yang cukup kuat untuk mengembangkan mobil mini yang murah untuk membidik pasar kelas bawah, terutama kalangan pengendara sepeda motor.

Dengan basis pasar domestik mobil mini yang kuat, maka Indonesia memiliki peluang lebih besar sebagai basis produksi untuk ekspor ke berbagai negara berkembang lainnya.

Saat ini produsen mobil India (Tata) menggandeng produsen mobil Korea Selatan (Hyundai) mengembangkan mobil mini, Nano, dengan harga sekitar 2.500 dolar AS per unit.

Namun, Fahmi mengatakan, dalam pembicaraan dengan direktur TMC tersebut, kemungkinan Toyota tidak akan membuat mobil mini di atas spesifikasi yang dimiliki Nano.

"Kami juga menginginkan agar kelengkapan keselamatan dalam mobil murah itu jangan dihabisi, mengingat cara mengendarai orang Indonesia yang gila-gilaan. Jadi harga (mobil mini di Indonesia) sekitar 4.000 dolar AS," ujarnya.

Menurut dia, India berhasil menekan biaya produksi, sehingga harga mobil mini sangat murah, karena kelengkapan keselamatan mobil dihilangkan, kenyamanan berkurang, dengan suspensi keras, dan ada berbunyi.

Menanggapi apakah ada prinsipal lain yang didekati, Fahmi mengatakan, sejauh ini industri mobil dari Eropa tampak kurang berminat masuk ke segmen mobil mini tersebut.

Namun Fahmi, juga belum bisa memastikan realisasi pengembangan mobil mini yang murah itu, "Realisasinya tidak tahun ini, tidak juga tahun depan," katanya.

Sementara itu, Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan mengakui adanya kunjungan Direktur TMC ke Indonesia dan menemui Wapres M Jusuf Kalla dan Menperin Fahmi Idris.

"Okuda ingin mengetahui secara langsung kebijakan Indonesia mengenai otomotif dan kondisi pasar mobil di Indonesia," ujarnya.

Namun, Johnny juga belum bisa memastikan kapan TMC akan merealisasikan pengembangan mobil mini dan murah tersebut di Indonesia. (*)
[posted for blogger.com]

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Jepang mana mau pasarnya direbut sama Orang India ??

Yang kasian orang Indonesia, kenapa orang-orang seperti Rini Soewandi yang idealis tidak mendapat back up untuk bisa mandiri membuat Produk Indonesia secara mandiri seperti Orang India??

Orang Jepang sangat mencintai Indonesia, Kenapa ? Kita semua sudah pernah tinggal disana, disana mana ada jalan off road seperti di Indonesia? Makanya komponen bearing, as, kopel, kampas rem, penjualan paling tinggi ada di Asia Tenggara khusunya di Indonesia. Makanya Pabrik Bearing Jepang pada buka dikawasan Jabotabek. Di Jepang mana ada ganti bearing ? Mobil masih bagus aja kalo udah lewat tahunnya ditaruh di tempat sampah.
Satu lagi Jepang sangat mencintai Indonesia....

Motor Bebek yang di Jepang buat belanja ibu-ibu ke pasar, di Indonesia buat balapan, dikorek macem-macem, buat balapan ujung-ujungnya komponennnya laris manis dicari pelanggan Indonesia.
Jadi disini jelas, konteks siapa menghidupi siapa....siapa butuh siapa...
Masih belum percaya ?
Motor Honda yang dulu sangat awet dan tangguh...coba aja liat sekarang ini, modelnya cakep, tapi dalamnya brondong semua, belum ada 2 tahun sudah jajan onderdil...lagi2 komponen Jepang yang dicari...jangan pernah cerita konteks iya mutu turun karena supaya harganya masuk ke pasar Ind., itu adalah alasan yang diurakan ke pasar, tapi yang jelas....ini adalah politik untuk mengikat kita

Kita mohon agar Pemimpin Di Indonesia ini sadar, bisa mengangkat harkat dan martabat Negara ini sejajar dengan bangsa lain di Dunia...bisa mandiri,
banyak anak bangsa Kita yang pinter2, liat saja Skripsi, Tesis dan Desertasi anak Teknik, mana ada yang jelek? Semua bagus-bagus dan sempurna (Kalo tidak sempurna, mana bisa lulus kuliah ?), tapi dimana letak kesalahan kita ? Apa susahnya bikin mobil yang jelas-jelas tidak membutuhkan aerodinamika sesempurna pesawat, yang penting komponen bahan bakunya standar, dipastikan aman dan awet, tidak perlu mahal-mahal
Coba sekali-kali kita ikut, meetingnya para prinsuipal lokal di Indonesia yang mengikut sertakan investor Korea dan Jepang, mereka pada takut ke kita sebenarnya...tidak percaya ?